. . .

Selasa, 24 Maret 2009

Epos di tanah tetangga




lukisan cat acrylic "Selimut etnik di tanah tetangga"

Njenengan tentu kenal Si jagal Abilowo? Bima, wrekudoro..tokoh perkasa didunianya..yang memandang hidup hanya dalam benar dan salah, hitam dan putih,ya dan tidak..tidak ada kompromi, tidak ada kata takut pada makhluk, semua tantangan yang diberikan dijawab dengan keyakinan..tidak kenal subosito, totokromo, dimatanya semua sama..kaya miskin, rakyat jelata, penguasa..

kalau rata-rata ksatria jawa mengenal “boso kromo” maka tidak dengan dia..
tapi semua berubah ketika ia berhadapan dengan tokoh Sang Dewa Ruci sebagai penggambaran Tuhan di dunia pewayangan (walau menurut saya tidak pas)..

Itulah penggambaran Sang Dalang atas tokoh kebenaran yang berpadu dengan kekuatan..kekuatan jiwa (ruh) dan kekuatan fisik (jasad)..
sebagaimana tokoh Umar bin khatab dalam dunia Islam yang dengan lantang menciutkan nyali para musuh Allah..” Barang siapa ingin istri-istrinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim..maka cegahlah saya..”

Namun disinilah letak ujiannya..tokoh-tokoh seperti beliau, walaupun bertindak dengan benar, tapi seringkali tidak bisa dibenarkan dalam waktu dan tempat yang berbeda, sehingga seringkali harus disandingkan dengan tokoh-tokoh berkarakter lembut sebagai pengendali..kalau di tokoh pewayangan ada Puntodewo, atau Kisemar lurae Bodronoyo..maka tokoh Abu Bakar dikenal dengan bijak dan kelembutannya..yang selalu bisa mengambil sikap-sikap yang penuh dengan pertimbangan yang bijaksana..

keteguhan yang sangat patut dicontoh untuk memegang prinsip bertauhid, bertuhan, hanya ada benar atau salah, Tuhan atau bukan, tidak ada kompromi dalam bertuhan, seperti kata kilurah bodronoyo yang dalam logat "sepoh"nya sering bergumam ' blegegeg ugeg-ugeg sak dulito"..

Tapi hidup ini ibarat ada di padang kurusetra..musuh mengincar dimana-mana, tokoh-tokoh yang nyaris sempurna ini setelah harum di satu negeri belum tentu di kenal harum oleh negeri tetangga,

satu hal yang lumrah..jamak..bisa jadi kalau burung bul-bul harus mengakui keterbatasan sayap-sayapnya, untuk menebar cerita-cerita epos yang bukan hanya sang Jagal abilawa, namun juga tentang sang Umar dan Abu Bakar..

lmt.24 malem
alhamdulillah Alifku dah sehat..
moga nggak malu lagi dengan abi..


kembali kehalaman utama

Comments :

6 komentar to “Epos di tanah tetangga”

buat mas akim..mbak ita..mas wildan..bang azam..ikut jagain mas alif ya..salam hangat dari lek-mu..sip.blognya mas akim dan mbak ita..moga jadi anak yg sukses...! spt do'a umi dan abinya

Lams Gallery mengatakan...
on 

Wuoke lek. ku bakal jaga dan ikut blog lek.

hakim mengatakan...
on 

eh mas akim..tapi mana fotonya?

Lams Gallery mengatakan...
on 

maap lek bukannya saya gak maw nyerahin potonya bukannya saya maw simpen rahasia tapi ada anak mandi di kali, potonya ketinggalan di kantor abi. maaaaaaaaffffffff banget dari s'mua kluarga

Anonim mengatakan...
on 

hehehe..

Lams Gallery mengatakan...
on 

WUEHEHEHEHEHE
WUAHAHAHAHAHA

hakim mengatakan...
on 

Posting Komentar