lukisan cat minyak diatas kanvas 50cm x 70cm "Jalan Kampung" Rp.450.000)
Kali ini aku terpaku dengan seorang yg sangat-sangat sederhana..namun aku rela buat menyebutnya Dosen..dosen fakultas hidup..
hanya dengan menatap raut wajahnya aku bisa merasakan ceritera yang tidak diungkapkannya..
Dikotak bagasi kayunya terselip sarung dan pakaian sederhana yg selalu dijaga kesuciannya..diluangkan waktunya buat berhenti di mushola2 sepanjang jalur yang dilewatinya, buat menjaga sholatnya tetap terjaga..Inilah sosok dosen ku kali ini,seorang .. sais bendy.. walau tanpa berkata-kata, namun mengajarkan pada ku tentang kemuliaan seorang manusia yang tidak pernah mengeluh, bahkan selalu mensyukuri atas semua yang telah diterimanya, tidak peduli banyak atau sedikit, baik atau buruk menurutnya, bahkan kurang atau lebih memenuhi kebutuhannya, semua diterima sebagai sebuah karunia dengan penuh keikhlasan..inilah yang terbaik untuk hidup saat ini, bukankah Alloh Maha Tau? Atas semua jiwa dan raga ini..tiada pernah terbersit sedikitpun rasa iri dihati terhadap apa yang dinikmati orang lain.., bisa jadi mungkin tertanam tertanam dalam jiwanya tentang manusia agung yang sangat dikaguminya pernah mengatakan bahwa “sekali-kali tidak akan dicabut nyawa seorang hamba sebelum jatah rejeki terakhir diberikan kepadanya…” atau akan sebuah keyakinan “dan jika Alloh menyayangi seorang hamba niscaya akan dibukakan sebuah jalan kearah kebaikan, walau bisa jadi kurang berkenan di hati kita”,
siapa yang sangka bahwa kondisinya saat ini..yang tidak memungkinkan dia untuk berbuat curang sebagaimana para pejabat yang dengan mudah menyelewengkan harta yang bukan miliknya? Tidak memungkinkan untuk membelanjakan harta dijalan maksiat sebagaimana orang-orang kaya yang dengan mudah membeli kemaksiatan? Tidak memungkinkan untuk menjual tampang sebagaimana mereka yang dengan mudah menggaet gadis-gadis muda? adalah sebuah penjagaan yang diberikan Sang Pencipta kepadanya..
Demikianlah, dibalik babak hidupnya beliau menceritakan tentang tiga potensi manusia yang bisa menghantarkan manusia kedalam kemuliaan atau kehinaan, itulah potensi fisik, akal dan hati….
lmt.09
Kamis, 19 Februari 2009
Dosenku ada dijalan-jalan
Selasa, 17 Februari 2009
Rajah..
kata orang.. rajah garis tangan menggambarkan alur hidup..nasib..watak..atau ..embuh, sak karepmu.
namun bagiku ada yang lain di rajah ini,.. bentuk2 polanya tertentu, tapi tak pernah aku temui yang membentuk garis lurus ala penggaris, hanya melengkung, meliuk,seperti bentuk awan yang tak pernah berbentuk lingkaran atau segi-empat.. . namun juga bukan chaos, atau kacau sama sekali. Ada pola-pola tertentu yang diikuti, namun pola-pola tersebut bukanlah bentuk-bentuk geometris yang kaku. Pola-pola tersebut lebih menyerupai art atau seni, dan selalu berada dalam keadaan yang harmonis.
Begitulah mungkin hukum alam: hukum yang mengatur alam dan kehidupan. Hukum tersebut tidak bersifat kaku. (Bahkan hukum gravitasi Newton yang memiliki persamaan matematika yang eksak itupun memiliki toleransi kesalahan katanya). Hukum tersebut lebih menyerupai art atau seni dan mencerminkan keadaan yang harmoni.
Yang kaku adalah ciri yang mati, seperti alang-alang yang mati itu kaku. Yang lentur adalah ciri kehidupan, seperti alang-alang yang hidup itu lentur.
Bayangkan betapa jelek hidup ini: jika pohon kelapa itu benar-benar lurus seperti penggaris, dan awan berbentuk lingkaran, dan bintang-bintang di langit berbaris rapi seperti serdadu....
Tapi sayangnya, ada orang-orang tertentu yang ingin membuat kehidupan menjadi seperti itu. Menurut saya itu akan sangat tidak menarik!
lmt lagi aneh..